Total Tayangan Halaman

Senin, 17 Januari 2011

filsafat pancasila

• Pengertian filsafat
Secara etimologis filsafat adalah berasal dari bahasa yunani “Philein” yang artinya cinta dan “Sophos” yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau “Wisdom”. Secara harfiah istilah filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan. Secara ilmu pengetahuan filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit dipahami secara definitive.
Secara etimologis filsafat adalah berasal dari bahasa yunani “Philein” yang artinya cinta dan “Sophos” yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau “Wisdom”. Secara harfiah istilah filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan. Secara ilmu pengetahuan filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit dipahami secara definitive. Sedangkan Pancasila merupakan ideology bangsa, dasar Negara, patokan suatu Negara untuk lebih baik lagi, sebagai jati diri bangsa, pancasila sebagai asas kesatuan dan persatuan bangsa.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila (Notonagoro).

• Pengertian Pancasila
Pancasila sebagai dasar Negara, pancasila sebagai pandangan hidup, pancasila sebagai ideology, pancasila sebagai kepribadian bangsa, pancasila sebagai falsafah, dll.
a) Pancasila sebagai dasar Negara telah kita dengar untuk pertama kali waktu soekarno memberikan pidato sambutannya pada tanggal 1 juni 1945, dalam siding Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) dan isi hakikinya tertuang dalam teks resi pembukaan UUD 1945.
b) Pancasila sebagai ideology Negara adalah keseluruhan ide yang secara normative memberikan persepsi, landasan serta pedoman tingkah laku bagi seseorang atau masyarakat dalam seluruh kehidupannya dan dalam mencapai tujuan yang di cita-citakan. Dengan demikian ideology mengandung orientasi yang menempatkan seseorang dalam lingkungan ilmiah dan social.
c) Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai dan pemikiran yang dapat menjadi subtansi dan isi pembentukan ideology pancasila.
d) Pancasila sebagi etika politik, pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hokum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya.

• Menurut pendapat kelompok kami, apabila seseorang berpikir maka sudah dapat dikatakan berfilsafat, karena ia menggunakan akal pikirannya untuk memecahkan suatu masalah dan berpikir secara bijaksana.
• Pancasila merupakan ideology bangsa, dasar Negara, patokan suatu Negara untuk lebih baik lagi, sebagai jati diri bangsa, pancasila sebagai asas kesatuan dan persatuan bangsa.
• Filasafat pancasila adalah suatu ilmu yang mempelajari pancasila secara hakiki sebagai dasar Negara dan budaya bangsa dengan tujuan agar nilai-nilai pancasila tidak luntur karena pancasila sebagai ideology bangsa.

 Fungsi dan tujuan Filsafat Pancasila
- Agar kita dapat menerapkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
- Dapat menjadi pedoman untuk berinteraksi antar manusia dan alam sekitarnya.
- Mengajarkan kepada kita bahwa kita sebagai makhluk social tidak bisa lepas dari peran orang lain.
- Menciptakan keselarasan dan keharmonisan antar umat beragama.
- Dengan kita mengamalkan isi pancasila tidak akan mudah terpengaruh kebudayaan luar.
- Sebagai alat pemersatu bangsa.
- Menghargai dan menjunjung tinggi HAM.

Cabang-Cabang Filsafat
1. Metafisika : yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang Ontologi, Kosmologi, dan Antropologi.
2. Epistemology : yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan.
3. Metodelogi : yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.
4. Logika : yang berkaitan dengan persoalan filsafat berpikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berpikir yang benar.
5. Etika : yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.
6. Estetika : yang berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan.

Upaya Penjabaran Pancasila Secara Teoritis
1. Pemikiran tentang penjabaran pancasila sebagai ideology Negara, dijilaskan disini bahwa pancasila sebagai kepribadian bangsa, sebagai dasar Negara, sebagai pandangan hidup Negara, lambang Negara, sebagai alat pemersatu bangsa.
2. Wawasan nasional : suatu penyusunan kerangka dilihat dari keseluruhan, wawasan nasional dirumuskan sebagai pandangan menyeluruh bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945 tentang eksistensi dan perkembangan kehidupan dalam usaha mewujudkan cita-cita nasional dalam lingkungan pergaulan hidup antar bangsa dan Negara.
3. Pancasila dalam hubungannya dengan kodrat manusia. Secara fenominologis dapat dikatakan bahwa kelima sila itu berlaku bagi setiap manusia, tidak ada seorangpun dapat dilepaskan dari kelima nilai tersebut dan setiap manusia terikat untuk menaatinya, karena pancasila merupakan suatu control manusia untuk hidup di masyarakat. Di dilam pancasila mengungkapkan nilai-nilai itu berlaku bagi semua manusia bukan karena mereka merupakan bangsa atau kelompok tertentu dengan kebudayaan yang dihayatinya, tetapi karena satu-satunya alas an yang fundamental ini, yaitu karena manusia adalah human being, sebab itu nilai-nilai pancasila adalah milik dan kekayaan bangsa Indonesia, tidak secara eksklusif. Dengan demikian secara eksklusif pancasila menjadi landasan moral bukan hanya bagi para warga Negara dalam tata hidupnya, tetapi juga bagi Negara dalam tata kenegaraannya.

UPAYA PENJABARAN PANCASILA DALAM BERBAGAI BIDANG
1. Ketahanan Nasional : usaha penangan kedalam kerangka teori, pncasila tidak cukup merupakan konsep politis belaka, tetapi harus merupakan kenyataan dalam kehidupan masyarakat, manusia harus bisa mengaplikasikan dalam kehidupan di masyarakat. Jadi dalam kehidupan dalam bermasyarakat kita harus pandai / bisa untuk menempatkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila tersebut.
2. Pembahasan ketahanan nasional dewasa ini dalam bidang social budaya, dengan ketahanan nasional dimaksudkan kondisi dinamis bangsa Indonesia dalam rangka menjaga kelestarian hidup dan mewujudkan cita-cita nasional yang sudah disepakati bersama, yaitu yang mencapai yang sejahtera, adil dan makmur berlandaskan pancasila. Terdapat empat unsure pendekatan budaya melihat kenyataan hidup bermasarakat, yaitu tata pikir, tata nilai, tata hidup, dan sarana hidup.
3. Menuju modal pembangunan pancasila : pembangunan sebagai penglaman pancasila mempunyai fungsi bukan saja sebagai pedoman sopan santun, tetapi lebih-lebih sebagai dasar bagi hidup kenegaraan yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat dengan kemajuan ilmu dan IPTEK. Demikian pula penjabaran pancasila perlu dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan kekuatan dinamikanya dalam mengubah kehidupan masyarakat menuju tingkat kehidupan yang lebih baru. Dengan demikian dapat diharapkan tersingkapnya kerangka teoritis pembangunan yang relevan bagi bangsa Indonesia, karena bukan hanya mempunyai orientasi yang jelas dan terarah, tetapi bersifat realistis.
4. Strategi Pendidikan Politik dalam Proses Modernisasi Politik Berwawasan Kebangsaan dan Kesejahteraan Sosial, bagaimanapun juga dampak yang diakibatkan dari hubungan antar bangsa , perjumpaan kita dengan dunia luar beserta segala perangkat dan kemajuan budayanya menghadapkan bangsa kita kepada tantangan-tantangan zaman. Dengan demikian Modernisasi bangsa pada asarnya diharapkan pada permasalahan proses peningkatan kemampuan riil masyarakat untuk menghadapi tantangan serta memecahkan masalah yang semakin kompleks.
5. Keadila Dalam Sistem Hukum Pancasla, terlihatlah bahwa keadilan mempunyai kedudukan yang sentral dalam system hokum. Keadilan adalah pengertian intersubjektif yang pada dasarnya harus tercermin dalam setiap pengaturan hubungan masyarakat. Hakikat keadilan terletak dalam sikap mengakui dan memperlakukan orang lain sebagai sesame manusia. Dalam system dan susunan hukum pancasila memnag harus mempunyai rasa keadilan dalam dirinya, karena kalau tanpa rasa keadilan maka system hokum pancasila tidak akan berjalan dengan lancar.
6. Orientasi Kemanusiaan dalam Ekonomi Pancasila, masalah yang bertemakan system dan struktur ekonomi, lebih-lebih dalam konteks penjabaran dan menemukan system ekonomi pancasila, bukanlah semata-mata bergerak dalam bidang ekonomi, melainkan lanjut kepermasalahan meta-ekonomi. Hal ini jelas membutuhkan refleksi mendalam yang mampu mengutamakan unsure-unsur fundamental dalam penyelenggaraan kehidupan ekonomi, sehingga dengan demikian Nampak di mana

 Kelebihannya
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia akan mencapai fase nasionalisme modern, diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Para pendiri Negara menyadari akan pentingnya dari asas filosofi ini, kemudian melakukan suatu penyelidikan yang dilakukan oleh badan yang akan meletakkan dasar filsafat bangsa dan Negara yaitu BPUPKI. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para peletak dasar Negara tersebut yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu pancasila. Hal inilah sebagai suatu alasan ilmiah rasional dalam ilmu filsafat, bahwa salah satu lingkup pengertian filsafat adalah fungsinya sebagai suatu pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa tertentu. (Harold Titus, 1984).
Pancasila dalam artian “kenyataan objektifitasnya” yaitu bahwa pancasila adalah asas persatuan, kesatuan damai, kerjasama, hidup bersama bangsa Indonesia. Kenyataan obyektif mengandung arti kenyataan yang terdapat pada halnya atau barangnya sendiri. Kenyataan yang demikian ini terlepas dari pendapat orang yang satu sama lain tidak sama. Di dalam ilmu pengetahuan mencari kenyataan yang obyektif, maksudnya untuk memperoleh kenyataan yang paling bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Untuk mengetahui kelebihan filsafat pancasila, maka kita harus menelusuri manfaatnya dalam menggunakan filsafat dan filsafat pancasila. Manfaatnya yaitu :
• Memperkaya pengetahuan tentang pancasila
• Mengetahui kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
• Dapat membangun dan meningkatkan karakter bangsa Indonesia, yang digali dari adat istiadat, budaya, agama, sebagai ciri khas
• Digunakan sebagai pendidikan moral
• Dapat membentuk masyarakat yang memiliki kesadaran akan kerukunan, kebersamaan, dan pentingnya saling mengahrgai
• Dapat meningkatkan semangat nasionalisme
• Dapat membentukkan kepribadian manusia yang seutuhnya
• Dapat mempererat persatuan bangsa
• Menjadikan Indonesia sejahtera.

 Kekurangannya
Dewasa ini, Indonesia adalah termasuk salah satu Negara yang berkembang. Namun di dalam Negara yang sedang berkembang pastinya memiliki suatu kendala atau masalah yang dihadapi oleh Negara tersebut. Contohnya adalah masalah kemasyarakatan. Berdasarkan sudut pandang pancasila masalah kemasyarakatan tersebut yaitu :
 Lunturnya nilai gotong royong
 Gaya hidup konsumtif
 Tidak peka terhadap orang lain
 Anak-anak tidak hormat kepada orang tua
 Banyaknya pengangguran
 Tingginya kriminalitas
 Meningkatnya kemiskinan, kelaparan
 Banyaknya prostitusi
 Korupsi merajalela
 Pemberontakan, demo anarkis, tawuran
 Tidak patuh lalu lintas
 Banjir, akibat buang sampah sembarangan, penebangan hutan, pengerukan hasil tambang
 Murid menyontek
 Pelnaggaran HAM
 Budaya malu luntur
 Enggan berterimakasih

 Solusinya
Dari berbagai masalah yang kita hadapi dewasa ini, khususnya dalam penerapan nilai-nilai pancasila pada kasus kehidupan sangatlah sulit dalam mengaplikasikannnya. Untuk itu supaya nilai-nilai pancasila dapat tertanam di dalam diri seseorang, maka harus dipahami, dipelajari, dan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar