Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Januari 2011

PARAGRAF

1. Paragraf Narasi
Narasi adalah cerita. Cerita ini berdasarkan pada serangkaian kejadian atau peristiwa. Di dalam cerita terdapat tokoh. Tokoh tersebut mengalami/menghadapi serangkaian konflikatau pertikaian. Kejadian, tokoh, dan konflik ini merupakan unsure pokok sebuah narasi. Ketiganya secara kesatuan biasanya disebut plot atau alur. Dengan demikian, narasi adalah cerita berdasarkan alur.
Laras si Anak Tangsi
Pagi-pagi sekali, laras sudah bangun. Setelah merapikan tempat tidurnya, dia mengambil air wudhu dan solat subuh. Sejak kelas II SD, dia sudah solat. Laras ingat perkataan guru agama bahwa anak yang sudah dapat solat harus menjalankannya. Kalau sudah berumur 10 tahun, boleh dipukul oleh orang tuanyajika tidak solat. Menurut laras dia tidak perlu dipukul. Melihat ayah dan ibu setiap harisholat lima waktu, dia mencontohnya. “Laras bangunkan kedua kakakmu, suruh sholat subuh. Biarpun sekarang hari minggu mereka harus bangun pagi.” Suara ibu dari ruang keluarga mengagetkan Laras. Saat itu, dia masih memikirkan suara gemerisik di gudang tadi malam. “Ya, bu.” Segera Laras melipat mukena dan sajadahnya lantas menujuke kamar sebelahnya. “Mas Bayu, Mas Bimo bangun! Sholat subuh.” Bayu menggeliatkan badan, sedangkan Bimo membalik badan sambil memeluk guling.

2. Paragraf deskripsi
Paragraph deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memaparkan, melukiskan, dan memberikan rincian-rincian objekyang sedang dibicarakan.
Contoh:
dondang selalu berjalan sambil mendorong mobil-mobilan yang terbuat dari kayu. Orangnya tinggi besar, kulit berwarna coklat, rambutnya gondrong, hidungnya kokoh, alisnya tebal, matanya tajam, dan bibirnya selalu terkatup rapat. Meskipun selalu diganggu anak-anak, bahkan ada yang suka melempar, dia tidak pernah marah. Paling-paling, Dondang hanya berhenti sejenak. Lantas dia menatap anak-anak yang melemparinya. Laras kasihan melihat Dondang yang diperlakukan seperti itu oleh anak-anak. Dia ingin melarang anak-anak supaya tidak mengusiknya, tetapi Laras takut.

3. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraph yang menyampaikan bukti-bukti, fakta-fakta, data-data dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap apa yang disampaikan sehingga pembaca meyakini kebenarannya.
Contoh:
Pelita I dan tahun pertama pelita IImembuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian , perdagangan, industri dan komunikasi dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi dalam pasaran dunia menghasilkan devisa bermilyar dolar AS bagi kas Negara kita. Dengan demikian kedudukan rupiah menjadi makin mantap. Ekonomi Indonesia menjadi makin kuat sekarang. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika mulai tahun1975 Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan seterusnya.

4. Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraph yang berusaha menjelaskan atau menyingkapkan sesuatu hal. Hal yang disingkapkan adalah suatu idea tau buah pikiran, perasaan atau pendapat sipenulis untuk diketahui orang lain.
Contoh:
Merebaknya konflik di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini sebenarnya menifestasi dari pertikaian yang mempunyai sebab sederhana, tetapi akibatnya sangat menakutkan. Misalnya, peristiwa yang mulanya berawaldari persoalan sepele, seperti menginjak kaki tanpa sengaja atau brsenggolan di pasar, bias menjadi suatu momen munculnya konflik yang berkelanjutan, bahkan menjurus ke arah saling melenyapkan antara satu kelompok dan kelompok lain. Konflik antarsuku di Kalimantan barat dan Kalimantan tengah, ataupun konflik agama di Maluku merupaka contoh konkrit betapa mudahnya pertikaian berkobar hanya berawal dari persoalan-persoalan kecil. Akibat yang di timbulkannya pun sangat merugikn semua pihak. Bahkan, bias dipastikan masyarakat yang tidak tahu-menahu dengan persoalan munculnya konflik ikut sengsara. Orang tua, perempuan, dan anak pun terpaksa menanggung beban derita yang ditimbulkannya.

5. Paragraph Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Contoh:
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar